Selasa, 16 Maret 2010

dalam novel 9 matahari


Ada rasa gentar menghadapi hari esok. Tetapi ada rasa ingin tahu yang tinggi. Seperti apa pemandangan di balik tirai itu. Adakah sejuta impian itu bertumpuk laksana timbunan emas yang bercahaya? Ataukah hanya akan ada peta selanjutnya untuk menjadi petunjuk kemana mimpi itu harus ku cari. Semua seperti misteri. Mencoba memecahkan kode-demi kode untuk dipecahkan,tapi selalu bertemu kembali dengan tanda tanya besar. Keyakinan kadang tergoyahkan karena ketakutan mitos pribadi yang mengatakan bahwa optimis yang terlalu tingi biasanya akan mendapatkan jauh dari hal yang diharapkan., dan kejadian selanjutnya adalah berteman dengan kecewa. Tapi pesimis adalah juga sebuah sikap yang salah untuk pengejar mimpi. Lalu bagaimanakah formula yang tepatnya?
Semakin hari semakin banyak hal yang membuat pikiranku terbuka dan membuatku jadi terpacu untuk dewasa dalam menghadapi segala hal. Mungkin belum serpurna, tapi menunggu pendewasaan diri, mulai belajar untuk menerima banyak hal yang semakin menunjukan bahwa ini adalah sebuah dunia nyata! Doakan aku yang dari hari ke hari terus meracik formula untuk kesuksesanku... untuk sebuah mimpi yang beitu besar.. lulus kuliah, jadi sarjana, dan punya sahabat-sahabat yang hebat. Aku yakin mereka akan berdatangn sebentar lagi. Karena aku sudah mecium harumnya

Karakter seseorang itu menentukan cara pandang dan perilakunya. Matari menyadari kepribadiannya tumbuh tanpa ada arahan. Semua ia jalani dari apa yang ia lihat dan ia pahami dari sekitar kehidupannya. Dia memegang nilai-nilai universal itu yang dijunjung tinggi. Tapi tetap saja ia tak tahu bagaimana formula yang tepat untuk membangun sebuah karakter yang kuat. Hampir beberapa orang yang ia kagumi memilki karakter kuat itu.
Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup manusia sesungguhnya didahului oleh pikiran. Pikiranlah yang melatar belakangi segala ucapan dan tindakan kita. Tindakan yang merupakan cerminan pikiran itu bisa dilakukan secara berulang-ulang akan melahirkan kebiasaan. Kebiasaan baik dan buruk, adalah cikal bakal karakter seseorang. Pada akhirnya, karakterlah yang akan menentukan nilai individu itu sendiri dan pada gilirannya akan sangat menentukan proses pembentukan paradigma berfikir orang tersebut.
(Matari Anas)
Dalam novel 9 Matahari
Karya “adenita”


Pena Diriku

Foto saya
Bekasi, Jawa barat, Indonesia
Aku Ingin menghirup berupa-rupa pengalaman,lalu terjun bebas menyelami labirin liku-liku kehidupan yang ujungnya tak dapat disangka. Ku percaya pada tenaga cinta,percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan,Lebih dari itu akan membuatku percaya pada kekuatan Tuhan Semesta Alam. (novel: sang pemimpi, negeri 5 menara)