Selasa, 05 Mei 2009

Dekadensi Moral

Dekadensi Moral

Ungensi moral atau budi pekerti dalam kehidupan masyarakat sudah tidak diragukan lagi, bahkan moral dapat dijadikan ukuran atau barometer untuk mengetahui sampai dimana kualitas hidup serta kebudayaan suatu masyarakat, bangsa ataupun sebuah negara.

Pengertian Dekadensi Moral
Sebelum saya bahas permasalahan ini, dapat diambil terlebih dahulu dari mana asal katanya. Secara Etimologi Dekadensi berasal dari bahasa Inggris Decadence yang berarti kemerosotan, sedangkan moral berasal dari 2 bahasa. Bahasa Latin yaitu Mores; Merupakan jamak dari kata Mos yang berarti adat kebiasaaan, sedangkan di dalam kamus umum Bahasa Indonesia dikatakan bahwa Moral adalah baik buruk perbuatan dan perilaku.

Pengertian moral ini secara tegas juga disampaikan oleh Imam Al-Ghazali, yaitu Budi Pekerti (moral/akhlak) ibarat dari perilaku yang sudah menetap dalam jiwa yang dapat melahirkan perbuatan yang mudah dan gampang tanpa perlu pemikiran dan pertimbangan. Dan apabila perilaku tersebut melakukan perbuatan baik atau terpuji, baik menurut akal akal maupun tuntunan agama. Maka perilaku tersebut dinamakan perilaku yang baik. Apabila perbuatan yang dilakukan jelek maka budi pekerti tersebut dinamakan budi pekerti yang jelek.

Dasar Ajaran Moral/Akhlak
Dasar ajaran moral dalam Islam adalah Al Qur’an dan hadits, serta hasil pemikiran para ulama, hukama dan filosof. Firman Allah dalam QS. Al Qolam ayat 4 yang artinya. “ dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar budi pekerti yang agung”.

Dengan demikian dekadensi moral berarti terjadinya suatu kemerosotan kerusakan tata nilai, moral/akhlak manusia. Diamana tingkah laku, sikap, perbuatan manusia sudah tidak sesuai lagi dengan norma-norma agama, masyarakat dan norma-norma lainnya yang mengatur kehidupan manusia untuk berperilaku baik.

Saat ini pun tak bisa kita pungkiri para remaja, pemuda, anak-anak yang kan tumbuh remaja telah terjadi dekadensi. Hal ini tentunya terjadi karena banyak faktor. Antara lain masuknya Budaya Barat yang diwakili oleh Amerika dan Eropa membawa hal yang negatif dan tak terfilter merubah tata nilai, norma-norma dan etika para penerus generasi bangsa. Akses informasi akan terus berkembang ke seluruh belahan dunia yang akan merubah pola pikir dan pola hidup masyarakat pula. Memang tak selamanya budaya barat berdampak negatif semua. Dalam hal kemajuan teknologi misalnya Barat lebih maju dan hal itu harus ditiru, karena ajaran Islam memang memerintahkan untuk menguasai teknologi.

Dekadensi moralpun tak selamanya terstigma kepada para remaja atau pemuda saja, melainkan para politikus, para pejabat, dan para pemimpin yang dzolim yang berbuat sewenang-wenang pada rakyat kecil. Sewaktu kampanye “bekoar-koar” berjuang atas nama rakyat. Tetapi setelah naik pada kursi nyaman, Lupa.

Oleh karena itu marilah saya dan kita semua berusaha selalu berbudi pekerti yang baik sebagaimana Nabi Besar Muhammad SAW. Beliau sendiri telah bersabda yang artinya “ Sesungguhnya aku diutus kedunia untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad)

Wallahu a’lam

Referensi:
1. AS, Asmaran, Drs. MA, Pengantar Akhlak, PT Raja Gravindo Persada, Jakarta
2. Noor, Mansur Ahmad; Peranan Moral Dalam Membina Kesadaran Hukum, Departemen Agama RI, Jakarta 1985.
3. Kernerman Lionel; English Dictionary For Speakers of Bahasa Indonesia, Kesaint Blanc, Jakarta-Indonesia 1994.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pena Diriku

Foto saya
Bekasi, Jawa barat, Indonesia
Aku Ingin menghirup berupa-rupa pengalaman,lalu terjun bebas menyelami labirin liku-liku kehidupan yang ujungnya tak dapat disangka. Ku percaya pada tenaga cinta,percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan,Lebih dari itu akan membuatku percaya pada kekuatan Tuhan Semesta Alam. (novel: sang pemimpi, negeri 5 menara)